Geologi: Struktur Primer & Sekunder
STRUKTUR PRIMER
Ketika mempelajari sedimentologi pada saat sedimen yang lunak tertransport dan tergelincir serta pengaruh dari fluida maka terbentuklah struktur primer, itu dinamakan sedimentary struktur. Pada batuan beku terbentuk ketika lava mengalir dan belum sepenuhnya mengeras, atau saat cristalisasi batuan beku yang dinamakan magmatik struktur.
STRUKTUR SEKUNDER
Struktur sekunder terbentuk karena proses deformasi yang biasa disebut tektonik proses. Struktur sekunder bisa merubah bentuk dari struktur primer misalkan lipatan yang terbentuk pada bedding. Tipe yang umum pada struktur sekunder seperti fracture, patahan, lipatan, boundins, foliation.
FRACTURE
Extensional Fracture didominasi oleh normal fault dan beberapa fracture pada kerak bumi. Joint adalah contoh yang paling sering ditemukan di dinding pemisah dan veins adalah regangan yang terisi oleh mineral. Contohnya adalah ketika kontinen crust mengalami regangan.
Contraction Fracture adalah patahan yang mengakibatkan pemendekan kerak, pada umumnya terbentuk reverse dan thrust. kontraksi juga menyebabkan oblique dan cross-cut pada layer sequences. Shear fracture akan terekam pada permukaan akibat pengaruh dari patahan.
FAULT
Fault adalah zona fracture yang mengalami pergerakan parallel. Pada batuan ductile akan terbentuk zona shear dan pada batuan brittle yang mencapai batas elastisnya akan terbentuk fault.
Ada tiga jenis fault berdasarkan pergerakan hanging dan footwallnya:
1.Normal Fault, bergerak down dip dimana hangingwall berada dibawah footwall
2.Revers fault, bergerak up dip dimana hangingwall berada diatas footwall
3.Strike Slip Fault, strike bergerak parallel diantara hanging dan footwall. Contoh tersebut adalah sinistral (pergerakan lateral ke kiri)
4. kombinasi antara normal atau revers dengan strike slip maka disebut oblique fault. Contoh tersebut adalah dextral (pergerakan lateral kekanan)
Ketika terbentuk fault akan terekam graben pada zona rendahan dan horst pada zona tinggian.
FOLD
Folds terbentuk secara aktif pada ketidakstabilan sifat meakanik lapisan atau matriks sekitarnya. Ada beberapa mekanisme pembentuk folding.
1.Buckling, terjadi pada lapisan yang mengalami pemendekan
2.passive folding, terbentuk pada batuan yang pasive dan bergerak parallel dengan axial survace
3.bending, gaya yang disebabkan berarah tegak lurus dengan layer.
Pada lapisan yang membentuk lipatan akan terlihat bukit atau antiklin dan lembah atau sinklin.
BOUNDING
Bounding adalah pecahan layer yang menerus pada zona extension. Ketika lapisan meregang dan memecahkan fragmen disitulah terbentuk boundinage. Bounding memiliki beberapa bentuk berdasarkan proses terjadinya. Rectangular, parallel, barrel, fish mouth, lensa. Perbedaan bentuk ini diakibatnya proses yang berbeda.
1.Simetris, stres terkonsentrasi pada sudut antar bounding. Pada proses ini akan terbentuk rectangular, barrel, fish mouth
2.pinch and swell, ketika regangan yang terbentuk tidak merusak lapisan menjadi beberapa bagian. Pada proses ini akan terbentuk lens shape.
3.Asymetris, bounding yang terbentuk pada shear zone maka bentuknya akan menjadi parallel.
FOLIATION
Foliasi terbentuk ketika batuan berada jauh didalam kerak bumi. Foliasi biasa disebut sebagai meratakan atau membaurkan mineral. Ketika batuan mengalami tekan dan temperatur sekitar 300°C terbentuklah mekanisme rekristalisasi.
Comments
Post a Comment